Minggu, 14 September 2008

Masalah Keamanan Media Penyimpanan Personal

Sebentar lagi, sebagian besar pengguna PC bisa memiliki media penyimpanan pribadi yang berukuran terabyte. Mereka bisa meninggalkannya di rumah, di kantor, atau di mobil.

Terabyte mungkin terlihat sangat banyak bagi siapa yang mengingat, hanya 20 tahun yang lalu, media penyimpanan 10Mbyte keluaran PC/XT bisa dibilang sangat mengesankan. Bagaimanapun, sekarang Anda bisa mendapatkan berbagai hard drive eksternal yang bisa menyimpan hingga 250Gbyte. Dengan adanya konsistensi dari peningkatan kapasitas drive, drive multi-terabyte sudah tidak jauh lagi.

Di tahun yang telah lalu, telah terjadi ledakan besar dalam penjualan hard drive eksternal. Salah satu alasannya adalah peningkatan jumlah pengguna mobile PC yang membutuhkan penyimpan portabel.

Saat ini, PC portable berspesifikasi tinggi memiliki hard drive yang besar dan tidak memiliki kemudahan dan kenyamanan untuk mem-back-up nya. Beberapa model, seperti IBM IBM Thinkpad X31 dan notebook nirkabel serupa tidak memiliki Cd atau DVD writer built ini, dan bahkan jika mereka memilikinya, data back up akan membutuhkan kepingan disk cukup banyak. Tetapi mereka memiliki FireWire dan mungkin port USB 2.0, yang membuat back up data ke hard drive eksternal menjadi lebih mudah.

Memang, user mungkin bisa memuat setengah lusin disk yang berisi image ke dalam sistem eksternal murah dengan menggunakan Norton Ghost, Acronis TrueImage atau program-program yang serupa. Karena sistem tersebut adalah sistem portable, mereka juga bisa digunakan untuk mem-backup satu atau lebih PC desktop.

Tentu saja, sangat penting untuk mem-backup data dalam PC notebook yang biasa digunakan di jalan. Mesin yang digunakan sangat rentan kehilangan data karena mesin tersebut mudah kehabisan power dan mudah untuk dicuri.

Hingga baru-baru ini, proses back-up akan diselesaikan menggunakan beberapa tipe format removable, mungkin dari Iomega, atau CD atau DVD-Rom. Hard drive eksternal terbaru telah menyelesaikan masalah tersebut demi kenyamanan pengguna, dan hard drive tersebut memiliki harga yang sangat kompetitif.

Para penyuplai drive eksternal terdepan adalah termasuk LaCie, Maxtor, dan Western Digital. Model Netdisk Ximeta bisa ditempelkan ke dalam PC pribadi atau jaringan kecil melalui pertukaran jaringan. Beberapa sistem menawarkan penyimpanan Raid.

Setiap teknologi pasti memiliki kekurangan. Perusahaan-perusahaan yang telah mengadopsi hard drive eksternal telah mengalami kasus 'bottleneck' saat pengiriman file berukuran besar, korupsi data, dan kegagalan drive.

Ada juga resiko kehilangan kontrol dari sejumlah besar data korporat। Beberapa perusahaan telah diingatkan mengenai resiko yang disebabkan oleh drive USB pen dan musik player portabel, seperti iPod keluaran Apple, yang juga berfungsi sebagai hard drive portable. Tetapi staff yang bisa bekerja dengan 15Gbyte data korporat akan segera bekerja dengan informasi sebesar 1Tbyte.

Ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan untuk menilai "Amankah Sistem Kita?" Berikut ini adalah beberapa aspek tersebut.
Keamanan Fisik. Amankah hardware kita? Perlu dipikirkan bahwa komputer server atau desktop kita adalah pintu untuk masuk-ke dan keluar-dari sistem informasi kita. Bayangkan kalau seseorang yang tidak berhak tiba-tiba berada di depan komputer server. Entah apa yang terlintas dalam benaknya dan apa yang dapat dia lakukan terhadap server tersebut. Bagaimana kalau dia iseng? Atau memang ada niat jahat? Kalau sekedar memadamkan server sih masih mending. Tetapi kalau sudah sampai membawa lari server tersebut? Yang jelas, harus diperhatikan keamanan hardware sistem informasi kita. Keamanan secara fisik umumnya diberikan pada komputer server. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga diterapkan pada komputer client/workstation. Misalnya diberikan ruang khusus dengan kondisi ruang yang terjaga (misalnya suhunya, kelembabannya, penerangan, dll), penerapan sistem keamanan (dengan sensor gerak, sensor cahaya, dll), sistem pemadam kebakaran yang canggih (Bukan dengan air, bisa korslet! Tetapi dengan memvakumkan atau menghampa-udarakan ruangan), dll.

Keamanan Personal. Dalam sebuah buku yang dikarang oleh seorang hacker, ternyata salah satu cara agar hacker tersebut dapat menembus keamanan sistem informasi dan komunikasi adalah dengan pendekatan personal atau sosialisasi yang baik dengan karyawan/operator pengguna sistem. Ada metode pendekatan sang hacker/cracker agar dapat memperoleh cara (biasanya berupa prosedur dan password) dari "orang-dalam" dari pengguna sistem. Bisa saja hacker tersebut dekat dengan wanita operator sebuah sistem, dan si hacker tadi berhasil mengorek password sistem. Atau juga ada hacker yang berpura-pura sebagai karyawan suatu perusahaan dan meminta System Administrator untuk mengubah password seorang operator. Dengan demikian hacker tersebut dapat memperoleh password dari operator tadi. Banyak cara yang dilakukan oleh hacker dan cracker untuk membobol sistem dari pendekatan personal, baik dengan cara halus, cara cantik, mau pun cara paksa (ih... serem!).

Keamanan Data. Data adalah bagian yang vital. Perlu pengamanan ekstra. Suatu sistem yang hanya dapat mengumpulkan/mencatat data ditambah kemampuan untuk menganalisa dan memprosesnya menjadi informasi adalah sebuah sistem yang lugu. Perlu ditambahkan prosedur kemanan untuk data tersebut, yaitu prosedur backup atau replikasi. Backup data ini sendiri perlu sehingga bila terjadi hal-hal yang mengganggu atau pun merusak sistem, kita masih memiliki data yang tersimpan di tempat dan di media lain yang aman. Gangguan dan perusakan terhadap data ini bisa terjadi karena banyak hal, misalnya: virus/worm, bencana alam dan buatan, terorisme, cracker/hacker, dll. Betapa pentingnya masalah keamanan data ini sampai menjadi bisnis di bidang TIK (teknologi informasi dan komunikasi) yang berdiri sendiri. Misalnya adalah datawarehouse, asuransi keamanan data, anti-virus, dll. Lugukah sistem informasi Anda?

Keamanan Komunikasi Jaringan. Keamanan komunikasi jaringan juga masalah yang penting. Apalagi sekarang teknologi wireless sedang marak-maraknya. Pada saat teknologi wireless masih baru lahir, banyak pakar dan praktisi TIK menilai penggunaan jaringan wireless merupakan jaringan yang paling rentan terhadap gangguan dan perusakan. Betulkah demikian? Sebuah majalah di Indonesia bahkan menguraikan cara-cara "menyantol" jaringan wireless ini. Terlepas dari itu semua, keamanan jaringan komunikasi ini juga sangat vital. Bentuknya bisa penyusupan ke jaringan, gangguan jaringan (flooding), atau bahkan perusakan sarana dan prasarana komunikasi jaringan (vandalism).

Keamanan Prosedur Operasi. Jelas harus ada aturan baku untuk prosedur operasional suatu sistem. Perlu ditingkatkan keamanan untuk prosedur operasional. Contoh gampangnya adalah: seorang operator harus logout (setelah login tentunya) jika akan meninggalkan komputernya, walau pun cuma untuk ke toilet. Mengapa bisa begitu? Karena ketika seorang operator meninggalkan komputernya dalam keadaan tidak logout, maka seseorang mungkin akan menggunakan komputernya untuk melakukan apa saja (misalnya transaksi) atas nama operator tadi. Bayangkan kalau operator yang ke toilet tadi ternyata seorang teller dari sebuah bank, mungkin saja seseorang melakukan transaksi untuk mentransfer sejumlah uang atas nama operator tadi. Bisa berabe tuh!

Keamanan Desain Sistem. Yang dimaksud keamanan desain di sini adalah bagaimana desain sistem teknologi informasi dan komunikasi kita dapat menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya penyusup/pengganggu dan perusak. Keamanan desain ini dapat berupa desain software aplikasi, sistem operasi, hardware, jaringan, dll. Di sini lebih ditekankan pada aspek desainnya. Sebagai contoh misalnya untuk keamanan desain software aplikasi: Aplikasi yang baik, terutama bila aplikasi tersebut multi-user, maka perlu ada autentikasi user yang login dan dicatat dalam file log untuk penelusuran kelak. Sekarang tidak hanya fasilitas login-logout ini saja, tetapi aplikasi harus lebih pintar, misalnya dengan penambahan pewaktu (timer) yang akan menghitung waktu idle (menganggur) aplikasi. Jika melewati batas waktu tertentu, maka otomatis aplikasi akan menjalankan proses logout. Berjalannya waktu, proses login-logout ini sendiri tidak melulu menggunakan nama login dan password atau dengan kartu magnetik biasa, tetapi sudah memanfaatkan teknologi biometrik. Misalnya dengan sidik jari, sidik telapak tangan, pengenalan retina, pengenalan suara, dll. Mungkin saja kelak untuk mengambil uang di ATM kita tidak menggunakan kartu magnetik tetapi hanya dengan sidik jari/tangan kita.

Keamanan Hukum. Isu keamanan hukum menjadi marak sejak diberlakukannya UU HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) di Indonesia. Terkuak sudah banyaknya pelanggaran hukum atas penggunaan produk-produk bajakan. Sudah amankah sistem teknologi informasi dan komunikasi Anda? Jangan sampai perusahaan dibreidel gara-gara menggunakan software bajakan! Tetapi bukan ini saja masalah keamanan hukum. Ada sisi lain, yaitu: Anda dapat memetik manfaat dari adanya hukum yang mengatur teknologi informasi dan komunikasi. Misalnya saja jika Anda sebagai pengembang software, Anda akan sangat merasa terlindungi jika hasil karya Anda dilindungi oleh hukum. Demikian juga pengakuan publik atas kekayaan intelektual Anda. Sebagai contoh lain, mungkin perusahaan Anda menggunakan vendor yang memasok sistem teknologi informasi dan komunikasi perusahaan Anda. Buat dan gunakan kontrak atau perjanjian kerja yang melindungi perusahaan Anda. Dengan adanya kontrak atau perjanjian ini, maka hal-hal yang sekiranya mengganggu dan merugikan yang kelak timbul di kemudian hari dan telah tercakup dalam kontrak/perjanjian, dapat menjadi pijakan yang kuat bagi Anda dalam menuntut vendor tersebut.

Demikian artikel sekilas Keamanan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Memang belum dibahas secara detail masing-masing point, tetapi penjelasan detail diupayakan akan dijabarkan dalam artikel lain di kesempatan berikutnya. Semoga dapat berguna dan menjadi wawasan yang membangun. Sudah amankah sistem informasi dan komunikasi Anda?


MANAZEMEN PENYELENGGARA SITUS WEB PEMERINTAH DAERAH

Pada saat ini manajemen informasi cenderung kearah publikasi
elektronis dan meninggalkan pelayanan secara analog (non elektronik).
Kehadiran teknologi media online menyebabkan perlunya seorang
eksekutif yang menangani manajemen secara keseluruhan pada tingkat
tertinggi. Situs web yang efektif merupakan salah satu strategi yang
harus dijalankan oleh organisasi yang bergerak di bidang media online.

Manajemen situs web pemerintah daerah akan lebih baik dan lebih lugas
jika terdapat keterpaduan antara penerbitan elektronik dengan
unit-unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah, yang materinya
disajikan melalui situs web bersangkutan. Di dalam strategi
penyelenggaraan situs web, penting untuk memastikan bahwa berbagai
tugas manajemen yang diperlukan bagi pengelolaan situs web yang
efektif telah ter-identifikasi, dan tanggungjawab pelaksanaan telah
teralokasi serta dipahami dengan jelas oleh para pengelola.

Suatu hal penting yang harus disadari bahwa keberadaan situs web
pemerintah daerah yang dibuat, merupakan suatu bagian integral dari
organisasi pemerintahan. Semua unit yang ada pada organisasi,
hendaknya memperhatikan bagaimana mereka dapat menggunakan internet
sebaik-baiknya untuk berkomunikasi dengan kelompok-kelompok masyarakat
pengguna internet. Instansi Pemerintah Daerah harus membantu
perkembangan tingkat kesadaran dan pemahaman yang tinggi, bagi seluruh
aparat Pemerintah Daerah mengenai pemanfaatan internet pada organisasi
pemerintahan. Kemampuan internet untuk memberi dan menerima informasi
perlu dipahami sebagai suatu keterampilan inti dari informasi dan
komunikasi. Diharapkan sebanyak mungkin aparat pemerintah daerah dapat
membaca situs web yang dibuat oleh pemerintah daerah setempat.

Terdapat lima masalah yang perlu diperhatikan di dalam membangun dan
meng-implementasi-kan strategi publikasi melalui media online, yaitu :

* kegunaan – untuk keperluan apa suatu situs web pemerintah daerah dibuat ?
* tanggung jawab – siapa pemilik situs web dan siapa yang
bertanggung jawab ?
* manajemen situs – bagaimana cara pemberian dan permintaan layanan ?
* isi – bagaimana materi disediakan, dipelihara, dan
dipresentasikan dalam bentuk media online ?
* pemutakhiran dan pemeliharaan – bagaimana cara melakukan
pemantauan (penggunaan dan pe-nampilan) dan pemutakhiran informasi
pada situs web pemerintah daerah ?



Pada suatu organisasi kecil yang masih menggunakan aturan webmaster
tradisional, mungkin hanya diperlukan satu orang sebagai
penanggungjawab untuk menangani persoalan stratejik dan implementasi
praktis situs web pemerintah daerah. Hal tersebut sudah harus diubah
cara pena-nganannya. Adanya kompleksitas pada publikasi secara
elektronik melalui media online, dan bertambahnya kepen-tingan
pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota untuk memberikan
informasi kepada masyarakat, maka diperlukan adanya persyaratan
standar struktur organisasi yang akan menjadi pegangan bagi
penanggungjawab situs web pemerintah daerah di dalam melakukan
pengawasan dan pemantauan.

Adapaun organisasi manajemen situs web pemerintah daerah sebaiknya
terdiri atas :

* Pelindung (Gubernur/Bupati/Walikota)
* Penanggungjawab Situs Web Pemerintah Daerah (eselon tertinggi
pada organisasi struktural Pemerin-tahan Daerah)
* Manajer Situs (eselon satu tingkat dibawah eselon tertinggi pada
organisasi struktural Pemerintahan Daerah)
* Tim Pengelola (sejumlah pegawai Pemerintah Daerah yang mampu,
serta mempunyai standar kompetensi di bidang teknologi informasi).
Melakukan tugas operasional situs web, pemantauan dan pemeliharaan
standar-standar situs web, terutama tanggungjawab pemasukan informasi
yang tersebar luas di dalam organisasi pemerintah daerah.
* Tim Asistensi (para eselon satu tingkat dibawah eselon tertinggi
pada organisasi struktural pemerintah daerah, mewakili unit-unit
kedinasan yang ada di daerah)



Struktur organisasi, ukuran, dan jumlah tim yang terlibat pada suatu
pengelolaan situs web pemerintah daerah akan bervariasi tergantung
pada kebutuhan organisasinya.

Seorang Manajer Situs bertanggung jawab atas manajemen secara
keseluruhan dari situs-situs web pemerintah daerah yang bersama-sama
membentuk sajian secara online dari organisasi pemerintahan. Mereka
hendaknya bekerja sama dengan bagian-bagian lain dari organisasi
pemerintahan untuk memastikan adanya keterpaduan proses-proses online.
Diperlukan sebuah tim yang melakukan pemantauan pemeliharaan
standar-standar situs web pemerintah daerah, terutama tanggungjawab
pemasukan informasi yang tersebar luas di dalam organisasi
pemerintahan.

2 TUGAS STRATEJIK

Tugas-tugas stratejik yang perlu dilakukan di dalam pembuatan dan
pengembangan situs web pemerintah daerah adalah :

* identifikasi pengunjung dan non pengunjung situs web, jika
dimungkinkan dapat dilakukan melalui riset atau dialog dengan kelompok
pengunjung;
* identifikasi keinginan sejumlah pengunjung situs web untuk dapat
memenuhi kebutuhan-nya pada situs web pemerintah daerah yang dibuat;
* memberi pemahaman dan respon yang memuaskan kepada pengunjung
situs web (baik melalui penilaian umpan balik maupun riset penggunaan
situs web);
* penyediaan sumberdaya manusia, khususnya untuk pelaksana dengan
keterampilan dan kemampuan sesuai standar kompetensi untuk tim situs
web;
* keterpaduan situs web dengan proses bisnis yang berhubungan
publikasi elektronik dan publik, seperti cara pengunjung mengakses
situs web, publikasi informasi yang disampaikan, masalah manajemen
yang berhubungan dengan penyimpanan, informasi, dokumen, pengetahuan,
serta cara rekrutmen dan konsultasi;
* keterpaduan situs web kedalam strategi organisasi untuk
melaksanakan pemerintahan yang terbuka dan kemudahan memperoleh
informasi;
* pemantauan pengembangan situs web dan keberhasil-annya sebagai
alat untuk memenuhi tujuan-tujuan organisasi pemerintahan;
* perancangan stratejik online untuk masa depan orga-nisasi
termasuk kebutuhan bisnis;
* identifikasi posisi situs web di dalam stratejik organi-sasi
secara keseluruhan termasuk strategi komunikasi;
* keterpaduan antara situs web internet dengan orga-nisasi
intranet yang ada di kantor pemerintah daerah serta sistem lainnya;
* kesesuaian dengan strategi e-government secara ke-seluruhan.




3 MANAJEMEN PENGELOLAAN

Manajer Situs harus memperhatikan hal-hal yang berhubung-an dengan :

1. Koordinasi Pengelola yang meliputi antara lain tugas pengelolaan
arsitektur informasi secara menyeluruh, perencanaan dan penilaian
kemampuan pemakaian (usability), perencanaan isi, yang dapat membantu
pengembangan pengalaman pengguna situs web yang memenuhi tujuan
pembuatan situs web.
2. Spesifikasi Teknis yang mendukung pencapaian tujuan pembuatan
situs web, termasuk spesifikasi persyarat-an server, spesifikasi
disain situs web secara keselu-ruhan, pemeliharaan, dan persyaratan
keamanan (security).
3. Pengadaan dan Manajemen Pemasok, termasuk pene-tapan tender,
pemilihan dan manajemen tingkat layanan pemasok, penetapan panitia
tender, kejelasan mengenai hak-hak kekayaan intelektual, pemantauan
dan kontrol kualitas para kontraktor, serta waktu penyerahan.
4. Membangun tim dan hubungannya dengan organisasi. Manajer Situs
harus menjadi pimpinan dalam meng-identifikasi 'staf kunci' yang
mempunyai tanggung-jawab atas pemeliharaan situs web, isi, disain,
pener-bitan standar pengembangan situs web bersangkutan. Harus ada
hubungan organisasi yang jelas dan efektif dengan
* Penanggungjawab situs web pemerintah daerah;
* Sumberdaya editorial;
* Pers/publikasi off-line;
* Pusat Informasi;
* Tim pembuat kebijakan;
* Penulis dan penyedia informasi;
* Staf yang menyediakan layanan publik;
* Penanggungjawab sistem, jaringan, dan intranet;
* Penanggungjawab pelatihan.
5. Bantuan online. Manajer Situs adalah penanggung jawab pengaturan
suatu layanan dan bantuan online bagi pengunjung situs web, serta
kemampuan akses melalui hubungan pada homepage situs web.
6. Promosi Situs Web. Manajer Situs bertanggungjawab atas deskripsi
dan hubungan dengan situs web instansi dari situs-situs web yang
sesuai (situs direktori, mesin pencari, subyek dari spesifik situs
web), penggunaan notifikasi e-mail yang baik, serta mendorong
penem-patan media tradisional pada URL (Uniform Resource Locator) pada
setiap kesempatan (brosur, poster, laporan tercetak, dan sebagainya).



Manajer Situs harus memastikan adanya peraturan-peraturan yang berkaitan dengan:

* penghubung dengan penanggungjawab server;
* pemutakhiran situs web;
* penambahan, pemeliharaan, dan penghapusan infor-masi;
* pelaksanaan kontrol kualitas dari materi yang disajikan pada situs web;
* disain teknis dan spesifikasi;
* registrasi dan testing mesin pencari (search engine);
* pemrograman dan pembuatan naskah;
* penerimaan dan respon terhadap permintaan e-mail dan formulir web.



4 PENGELOLA ISI SITUS

Haruslah ada pengertian yang jelas di dalam organisasi mengenai hal-hal :

* dimana letak tanggungjawab atas penyediaan isi untuk situs web;
* pemeliharaan kemutakhiran dan keakuratan informasi sepanjang
waktu, seperti persyaratan waktu tampilan rekaman informasi yang
berkaitan dengan pengunjung situs web, penyimpanan dan pemeliharaan
rekaman informasi pada situs web, transaksi berbasis web atau bisnis
lainnya;
* dalam bentuk apa isi situs web diberikan kepada tim web.

Idealnya harus ada suatu tingkat keterpaduan yang tinggi antara
produksi isi dalam bentuk publikasi elektronik dan kegiatan organisasi
publikasi analog (non elektronik).

Pada kondisi apapun, suatu tim situs web perlu dilengkapi dengan
sejumlah personil sehingga Tim Situs Web Pemerintah Daerah mempunyai
kemampuan di dalam hal :

* menyediakan dukungan teknis bagi kreatifitas isi publi-kasi elektronik;
* memelihara standar pemutakhiran dan koreksi bahan informasi situs web;
* menciptakan format-format baru situs web untuk disampaikan
kepada yang bertanggung-jawab atas penyediaan isi situs web;
* menetapkan standar-standar kreatifitas, disain, dan implementasi
yang jelas;
* menegakkan ketataan standar yang dibuat;
* memantau secara teratur dan cermat mengenai bahan situs web yang
harus selalu baru;
* memastikan bahwa standar-standar penerbitan yang ditetapkan pada
paduan ini selalu diikuti, dan setiap peningkatan teknis yang
dilakukan sesuai dengan standar yang ada.

Tim situs web perlu mempunyai seorang penasehat hukum untuk dapat
memastikan kesesuaian informasi dengan semua peraturan yang telah
berlaku, baik dari sisi publikasi non elektronik maupun dari sisi
publikasi elektronik.

5 AUDIT DAN PEMELIHARAAN

Sifat lingkungan internet yang selalu dinamis membuat pentingnya
pelaksanaan pemantauan kinerja situs web pemerintah daerah dan
penggunaannya secara terus menerus. Diperlukan juga laporan tertulis
yang dibuat secara teratur dan bertanggungjawab tentang tampilan dan
penggunaan situs web pemerintah daerah kepada Penang-gungjawab Situs
Web Pemerintah Daerah.

Seorang Manajer Situs haruslah memastikan adanya pengaturan-pengaturan
untuk analisis yang bila diperlukan dapat digunakan untuk pemeliharaan
standar kinerja yang baik. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan
meliputi :

1. standar penilaian kinerja atas koneksi modem
low-end (diperkirakan 9,6 kbps) pada jalur terbuka dan melalui ISP,
hal ini dimaksudkan untuk menyamakan peng-aksesan dari pengguna;
2. pemeriksaan penggunaan browser dan resolusi
layar yang berbeda, serta fitur-fitur (features) seperti nas-kah dan
gambar;
3. pemeriksaan terhadap penggunaan alat evaluasi ak-ses;
4. pemeriksaan apakah informasi yang terbaca pada
situs web pemerintah daerah dapat dicetak melalui printer berwarna
maupun hitam putih (termasuk printer laser, inkjet, dan dot matriks);
5. pemeliharaan jaringan yang meliputi :
* hubungan jaringan internal maupun eksternal harus
diperiksa masa berlakunya secara bulan-an;
* isi yang telah berubah lokasi pada situs web harus
mempertahankan URL lama melalui kemungkinan pemindahan hubungan
kembali;
* lebih disukai dengan pemberitahuan pemindah-an paling
tidak untuk jangka waktu 6 (enam) bulan;
* jaringan yang rusak harus diperbaiki dalam waktu satu hari kerja.
6. penyimpanan dan pemantauan server secara statistik;
7. pemantauan pesan-pesan yang salah;
8. analisis lalu lintas pemakaian situs dengan
memusat-kan pada waktu puncak (untuk penilaian persyaratan bandwidth)
dan waktu situs dimatikan (waktu singkat untuk masa pemeliharaan);
9. analisis file server log.



Informasi minimum statistik yang diwajibkan untuk hosts adalah :

* pencetakan halaman (berapa lama waktu yang diperlukan untuk
mencetak halaman yang diminta, termasuk semua bentuk grafis/citra yang
terdapat di halaman bersangkutan. Mengukur hanya dengan "hits" saja
tidak akan memberikan analisis penggunaan yang benar;
* permintaan-permintaan yang berhasil;
* permintaan-permintaan yang tidak berhasil (berman-faat untuk
mengetahui berapa persen file yang mem-punyai masalah dan tidak bisa
keluar);
* halaman-halaman yang paling sering dikunjungi (dapat menunjukan
usaha-usaha yang dilakukan dengan baik di dalam pemasaran internal);
* halaman-halaman yang paling sedikit dikunjungi (dapat digunakan
untuk mengevaluasi di dalam mem-buang sejumlah halaman);
* halaman yang dikunjungi pertama kali (dapat me-nunjukan
bagaimana pengunjung datang ke halaman di dalam situs web);
* halaman yang paling banyak dirujuk (melihat apakah pengunjung
datang ke situs web dari mesin pencari atau dari situs web lainnya);
* istilah-istilah untuk pencarian yang digunakan di dalam
mengindentifikasi bagaimana pengguna situs web mencari suatu pokok isi
(hal ini dapat membantu khususnya di dalam penyempurnaan metadata).



Data dan informasi statistik tersebut diatas dapat digunakan untuk :

* mengidentifikasi isi situs web yang paling terkenal dan banyak
dikunjungi oleh pengunjung;
* meninjau sistem navigasi;
* meninjau situs-situs web rujukan;
* melakukan audit terhadap respon yang telah diberikan oleh pengunjung;
* melakukan penilaian terhadap kinerja server;
* mengetahui jumlah dokumen yang diminta oleh pe-ngunjung;
* mengetahui distribusi pengunjung situs web pemerin-tah daerah;
* mengetahui jumlah pengunjung dan platform yang digunakan oleh
pengunjung, termasuk browser dan resolusi layar.



6 CONTENT MANAGEMENT SYSTEM (CMS)

Berdasarkan cara pemutakhiran data dan informasinya, terdapat dua
model situs web pemerintah daerah yaitu :

* situs web dengan model statis (tradisional)
* situs web dengan model dinamis

Situs web dengan model statis adalah web yang cara pemutakhirannya
dilakukan secara manual, yaitu mengganti dan menambah halaman web
dengan secara langsung pada halaman bersangkutan, sedang situs web
model dinamis melakukan pemutakhirannya secara otomatis dengan
dukung-an suatu aplikasi yang dikenal sebagai Content Management
System (CMS).

CMS adalah suatu aplikasi yang memberikan kemudahan di dalam proses
distribusi informasi. Pada organisasi pengelolaan situs web pemerintah
daerah, secara internal implementasi-nya dapat dalam bentuk intranet,
sedang secara eksternal implementasinya dilakukan melalui internet
dengan meng-gunakan website.

Didalam pengelolaan situs web pemerintah daerah, peng-gunaan aplikasi
CMS dimaksudkan untuk mempermudah di dalam :

1. manajemen data, karena CMS mempunyai basisdata sehingga semua
isi yang terdapat di setiap halaman situs web dapat tersimpan dengan
baik, mudah dicari, serta dapat dibuat indeks;
2. melakukan perubahan secara langsung isi situs web yang
diinginkan melalui grup pengguna. Perubahan yang dilakukan tidak
secara manual, melainkan dengan cara memasukan perubahan data yang
diinginkan melalui interface khusus pada browser;
3. melakukan pemutakhiran dan pemeliharaan dengan menggunakan
"template based" yang memisahkan data isi dan disain tampilan. Jika
terdapat perubahan, hanya file bersangkutan yang diganti tanpa
mengganti semua halaman satu persatu;
4. melakukan standarisasi isi dan tampilan karena antara data dan
tampilan terpisah, sehingga secara visual setiap halaman dapat
dikontrol secara mudah.